A. POKOK BAHASAN
1. Operasi File pada Sistem Operasi Linux
2. Struktur Direktori pada Sistem Operasi Linux
B. TUJUAN BELAJAR
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, diharapkan pembaca mampu :
1. Memahami organisasi file dan directory pada system operasi Linux
2. Menciptakan dan manipulasi direktori
3. Memahami konsep link dan symbolic link
C. TEORI SINGKAT
1. Organisasi File
Sistem file pada Linux menyerupai pepohonan (tree). yaitu dimulai dari root, kemudian direktori dan sub direktori. Sistem file pada Linux diatru secara hirarkhikal, yaitu dimulai dari root dengan simbol "/" Seperti pada gambar.
Kita dapat menciptakan File dan Direktori mulai dari root ke bawah. Direktori adalah file khusus, yang berisi nama file dan INODE (pointer yang menunjuk ke data / isi file tersebut). Secara logika, Direktori dapat berisi File dan Direktori lagi (disebut juga Subdirektori).
2. Direktori Standar
Setelah proses instalasi, Linux menciptakan system file yang baku, terdiri atas directori sebagai berikut :
Direktori | Deskripsi |
---|
/etc | Berisi file administrative (konfigurasi dll) dan file executable atau script yang berguna untuk administrasi system. |
/dev | Berisi file khusus yang merepresentasikan peralatan hardware seperti memori, disk, printer, tape, floppy, jaringan, dll. |
/bin | Berisi utilitas sistem level rendah (binary). |
/sbin | Berisi utilitas sistem untuk superuser (untuk membentuk administrasi sistem). |
/usr/sbin /usr/bin | Berisi utilitas sistem dan program aplikasi level tinggi. |
/usr/lib | Berisi program library yang diperlukan untuk kompilasi program (misalnya C). Berisi instruksi (command) misalnya untuk Print Spooler (Ipadmin) dll. |
/tmp | Berisi file sementara, yang pada saat Bootstrap akan dihapus (dapat digunakan oleh sembarang user) |
/boot | Berisi file yang sangat penting untuk proses bootstrap. Kernel vmlinuz disimpan di direktori ini. |
/proc | Berisi informasi tentang kernel Linux, proses dan virtual system file. |
/var | Direktori variable, artinya tempan penyimpanan LOG (catatan hasil output program), file ini dapat membengkak dan perlu dimonitor perkembangannya. |
/home /mnt | Berisi direktori untuk pemakai Linux (pada SCO diletakkan pada /usr) Direktori untuk mounting system file |
/root | Direktori untuk mounting system file Home direktori untuk superuser (root) |
/usr/bin/X11 | Symbolic link ke /usr/X11R6/bin, program untuk X-Window |
/usr/src | Source code untuk Linux |
/opt | Option, direktori ini biasanya berisi aplikasi tambahan ("add-on") seperti Netscape Navigator, kde, gnome, applix dll.
|
Direktori /etc
Berisi file yang berhubungan dengan administrasi system, maintenance script, konfigurasi, security dll. Hanya superuser yang boleh memodifikasi file yang berada di direktori ini. Subdirektori yang sering diakses pada direktori /etc antara lain :
- httpd, apache web server.
- ppp, point to point protocol untuk koneksi ke Internet.
- rc.d atau init.d, inisialisasi (startup) dan terminasi (shutdown) proses di Linux dengan konsep runlevel.
- cron.d, rincian proses yang dieksekusi dengan menggunakan jadwal(time dependent process)
- FILES, file security dan konfigurasi meliputi : passwd, hosts, shadow, ftpaccess, inetd.conf, lilo.conf, motd, printcap, profile, resolv.conf, sendmail.cf, syslog.conf, dhcp.conf, smb.conf, fstab.
Direktori /dev
Konsep Unix dan Linux adalah memperlakukan peralatan hardware sama seperti penanganan file. Setiap alat mempunyai nama file yang disimpan pada direktori /dev.
Peralatan | Direktori |
---|
Floppy | /dev /fd0 |
Harddisk | IDE : /dev/had, /dev/hdb, /dev/hdc, /dev/hdd SCSI : /dev/sda, /dev/sdb, /dev/sdc |
CDROM | SCSI : /dev/scd0, /dev/scd1 IDE : /dev/gscd, /dev/sonycd Universal : /dev/cdrom (link dari actual cdrom ide atau scsi) |
Mouse | PS2 : /dev/lp0 Universal : /dev/mouse |
Parallel Port | LPT1 : /dev/lp0 LPT2 : /dev/lp1 |
Serial Port | COM1 : /dev/ttyS0 COM2 : /dev/ttyS1 Universal : /dev/modem (link dari S0 atau S1) |
Direktori /proc
Direktori /proc adalah direktori yang dibuat diatas RAM (Random Access Memory) dengan system file yang diatur oleh kernel. /proc berisi nomor proses dari system dan nama driver yang aktif di system. Semua direktori berukuran 0 (kosong) kecuali file kcore dan self. Setiap nomor yang ada pada direktori tsb merepresentasikan PID (Process ID).
3. Tipe File
Pada linux terdapat beberapa buah file yaitu :
- Ordinary file
- Direktori
- Block Device (peralatan I/O)
- Character Device (peralatan I/O)
- Named Pipe (FIFO)
- Link file
4. Properti FileFile mempunyai beberapa atribut, antara lain :
- Tipe file : menentukan tipe dari file
Karakter | Arti |
---|
- | File biasa |
d | Direktori |
l | Symbolic link |
b | Block special file |
c | Character special file |
s | Socket link |
p | FIFO |
- Ijin akses : menentukan hak user terhadap file ini
- Jumlah link : jumlah link untuk file ini
- Pemilik (owner) :menentukan siapa pemilik file ini.
- Kelompok (group) : menentukan group yang memiliki file ini
- Jumlah karakter : menentukan ukuran file dalam byte.
- Waktu pembuatan : menentukan kapan file terakhir dimodifikasi
- Nama file : menentukan nama file yang di maksud.
5. Nama File Nama file maksimal terdiri dari 255 karakter berupa alfanumerik dan beberapa karakter spesial yaitu garis bawah, titik, koma dan lainnya kecuali spasi dan karakter “&”, “;”, “|”, “?”, “`”, “””, “’”, “[“, “]”, “(“, “)”, “$”, “<”, “>”, “{“, “}”, “^”, “#”, “\”, “/”. Linux membedakan huruf kecil dengan huruf besar (case sensitive). Contoh nama file yang benar :
6. Symbollic Link
Link adalah sebuah teknik untuk memeberikan lebih dari satu file dengan data yang sama. Bila file asli di hapus, maka data yang baru juga terhapus. Format dari Link :
ln fileAsli fileDuplikat
fileDuplikat disebut hard link dimana kedua file akan muncul identik (link count = 2) Bila fileAsli atau ileDuplikat diubah perubahan akan terjadi pada file lainnYa.
Symbolic Link diperlukan bila file tersebut di “link” dengan direktori /file yang berada pada partisi yang berbeda. Tipe file menjadi l (link) dan file tersebut menunjuk ke tempat asal. Format :
ln –s /FULLPATH/fileAsli /FULLPATH/fileDuplikat
Pilihan –s (shortcut) merupakan bentuk soft link dimana jumlah link count pada file asal tidak akan berubah. Pada bentuk soft link, symbolic link dapat dilakukan pada file yang tidak ada, sedangkan pada hard link tidak dimungkinkan. Perbedaan lain, symbolic link dapat dibentuk melalui media disk atau partisi yang berbeda dengan soft link, tetapi pada hard link terbatas pada partisi disk yang sama.
7. Melihat Isi File
Untuk melihat jenis file menggunakan format :
file filename (s)
Isi file akan dilaporkan dengan deskripsi level tinggin seperti contoh berikut
$ file myprog.c letter.txt webpage.html
myprog.c: C program text
letter.txt: ASCII text
webpage.html: HTML document text
Perintah ini dapat digunakan secara luas untuk file yang kadang
membingungkan, misalnya antara kode C++ dan Java.
8. Mencari File
Jika ingin melihat bagaimana pohon direktori dapat digunakan perintah :
Format : find directory–name targetfile-print
Format : which command (untuk mengetahui letak system utility)
Format : locatestring
Akan mencari file pada semua directori dengan lebih cepat dan ditampilkan dengan path yang penuh.
9. Mencari Text Pada File Untuk mencari text pada file digunakan perintah grep (General Regular Expression Print) dengan format perintah :
grep option pattern files
Grep akan mencari file yang bernama sesuai pattern yang diberikan dan akan menampilkan baris yang sesuai
D. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud perintah – perintah directory : pwd, cd, mkdir, rmdir.
2. Apa yang dimaksud perintah – perintah manipulasi file : cp, mv dan rm (sertakan format yang digunakan)
3. Jelaskan perbedaan Symbolic link menggunakan hard link (direct) dan soft link (indirect)
4. Tuliskan maksud perintah – perintah : file, find, which, locate, dan grep
Jawab
1. Perintah-perintah direktori adalah perintah yang digunakan dalam sistem operasi Linux untuk mengelola direktori (folder) pada sistem file. Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing perintah:
- pwd (Print Working Directory): Perintah ini digunakan untuk menampilkan nama direktori (folder) saat ini di mana Anda sedang berada dalam struktur sistem file. Ini membantu Anda mengetahui lokasi absolut dari direktori saat ini.
- cd (Change Directory): Perintah ini digunakan untuk berpindah dari satu direktori ke direktori lainnya. Anda bisa menggunakan cd diikuti dengan nama direktori atau path untuk navigasi ke lokasi yang diinginkan.
- mkdir (Make Directory): Perintah ini digunakan untuk membuat direktori baru di dalam direktori aktif. Misalnya, jika Anda ingin membuat direktori baru dengan nama "Documents," Anda bisa menggunakan mkdir Documents.
- rmdir (Remove Directory): Perintah ini digunakan untuk menghapus direktori yang kosong (tidak memiliki file atau sub-direktori di dalamnya). Jika direktori memiliki konten, Anda perlu menggunakan rm -r untuk menghapusnya secara rekursif.
2. Perintah-perintah manipulasi file seperti `cp`, `mv`, dan `rm` adalah perintah dalam sistem operasi Linux yang digunakan untuk mengelola file. Berikut adalah penjelasan beserta format yang digunakan:
- cp (Copy): Perintah ini digunakan untuk menyalin file atau direktori. Format yang digunakan adalah:
cp [options] source destination
Menyalin file "file.txt" ke direktori "backup": `cp file.txt backup/`
Menyalin direktori "docs" beserta isinya ke direktori "backup": `cp -r docs/backup/`
- mv (Move): Perintah ini digunakan untuk memindahkan atau mengubah nama file atau direktori. Format yang digunakan adalah:
mv [options] source destination
Memindahkan file "file.txt" ke direktori "folder": `mv file.txt folder/`
Mengubah nama file "lama.txt" menjadi "baru.txt": `mv lama.txt baru.txt`
- rm (Remove): Perintah ini digunakan untuk menghapus file atau direktori. Format yang digunakan adalah:
rm [options] file/directory
Menghapus file "file.txt": `rm file.txt`
Menghapus direktori "folder" beserta isinya secara rekursif: `rm -r folder/`
3. Hard link (direct) pada bentuk soft link, symbolic link dapat dilakukan pada file yang tidak ada, sedangkan pada hard link tidak dimungkinkan
Soft link, symbolic link dapat dibentuk melalui media disk atau partisi yang berbeda, tetapi pada hard link terbatas pada partisi disk yang sama
4. Berikut penjelasan dari perintah – perintah : file, find, which, locate, dan grep
- file: digunakan untuk menentukan tipe berkas. Perintah ini akan memberikan informasi tentang jenis berkas (misalnya, teks, gambar, biner) yang diberikan.
- find`: digunakan untuk mencari berkas dan direktori di dalam struktur direktori berdasarkan kriteria tertentu. Perintah ini akan mencari berkas dengan nama yang cocok dalam lokasi tertentu.
Format : find directory–name targetfile-print
- which: digunakan untuk menemukan lokasi biner dari sebuah perintah atau program yang dapat dieksekusi. Perintah ini akan menampilkan jalur lokasi perintah tersebut.
Format : which command (untuk mengetahui letak system utility)
- locate: digunakan untuk mencari berkas dan direktori secara cepat dalam database indeks yang sudah ada.Perintah ini akan mencari berkas dengan nama yang cocok dalam database indeks yang sudah ada.
- grep: digunakan untuk mencari teks dalam berkas atau keluaran dari perintah lain (pipe). Perintah ini akan mencari teks yang cocok dalam berkas tertentu.
Format: grep option pattern files
5. PERCOBAAN
Percobaan 1: Direktory
1. Melihat direktori HOME
Analisa:
pwd: Perintah ini digunakan untuk mencetak (print) direktori kerja saat ini ke layar. Ini akan menunjukkan lokasi direktori di mana kita sedang berada.
echo $HOME: Perintah ini digunakan untuk mencetak isi dari environment variable $HOME ke layar. Environment variable ini berisi alamat atau path dari direktori HOME pengguna yang saat ini sedang masuk.
2. Melihat direktori aktual dan parent direktori
Analisa:
pwd: Perintah ini digunakan untuk mencetak (print) direktori kerja saat ini ke layar. Ketika kita menjalankan ini, kita akan melihat lokasi direktori aktual saat ini.
cd .: Perintah ini digunakan untuk berpindah ke direktori saat ini (yang sebenarnya tidak mengubah apa-apa). Jadi, setelah menjalankan ini, Anda tetap berada di direktori yang sama seperti sebelumnya.
pwd: Setelah menjalankan cd ., perintah pwd lagi akan mencetak lokasi direktori kerja saat ini, yang masih sama seperti sebelumnya karena kita tidak berpindah ke direktori lain.
cd ..: Perintah ini digunakan untuk berpindah ke parent directory (direktori induk) dari direktori saat ini. Ini akan mengubah direktori kerja kita menjadi direktori yang berada satu level di atas dari direktori sebelumnya.
pwd: Setelah menjalankan cd .., perintah pwd akan mencetak kembali lokasi direktori kerja saat ini, yang sekarang sudah berada di parent directory dari direktori sebelumnya.
cd: Perintah cd tanpa argumen akan mengembalikan kita ke direktori HOME dari pengguna saat ini. Ini adalah cara cepat untuk kembali ke direktori HOME dari mana pun kita berada.
3. Membuat satu direktori, lebih dari satu direktori atau sub direktori
Analisa:
pwd: Perintah ini digunakan untuk mencetak (print) direktori kerja saat ini ke layar. Ini akan menunjukkan lokasi direktori di mana kita sedang berada sebelum kita membuat direktori.
mkdir A B C A/D A/E B/F A/D/A: Perintah ini digunakan untuk membuat beberapa direktori dan subdirektori. Kita akan membuat direktori A, B, C, A/D, A/E, B/F, dan A/D/A. Dalam hal ini, "A" adalah direktori utama, "B" adalah direktori utama lainnya, "C" adalah direktori utama lainnya, "A/D" adalah subdirektori dari "A", "A/E" adalah subdirektori dari "A", "B/F" adalah subdirektori dari "B", dan "A/D/A" adalah subdirektori dari "A/D".
ls -l: Perintah ini digunakan untuk mencetak isi dari direktori saat ini secara rinci. Setelah menjalankan perintah ini, kiata akan melihat daftar direktori dan file yang ada di direktori kerja saat ini, termasuk direktori A, B, C, A/D, A/E, B/F, dan A/D/A yang baru saja Anda buat.
ls -l A: Perintah ini digunakan untuk mencetak isi dari direktori "A" secara rinci. Setelah menjalankan perintah ini, kita akan melihat daftar direktori dan file yang ada di dalam direktori "A", yaitu direktori A/D dan A/E yang merupakan subdirektori dari "A".
ls -l A/D: Perintah ini digunakan untuk mencetak isi dari direktori "A/D" secara rinci. Setelah menjalankan perintah ini, kita akan melihat daftar direktori dan file yang ada di dalam direktori "A/D", dan dalam hal ini, hanya ada subdirektori "A/D/A" yang kita buat sebelumnya.
4. Menghapus satu atau lebih direktori hanya dapat dilakukan pada direktori kosong dan hanya dapat dihapus oleh pemiliknya kecuali bila diberikan ijin aksesnya
Analisa:
rmdir B: Perintah ini digunakan untuk mencoba menghapus direktori "B". Namun, jika direktori "B" tidak kosong (yaitu memiliki file atau direktori di dalamnya), maka perintah rmdir akan menghasilkan pesan error. Pesan error ini terjadi karena rmdir hanya dapat menghapus direktori yang kosong. Jika kita mencoba menghapus direktori yang berisi file atau subdirektori, Anda perlu menggunakan perintah rm -r untuk menghapus direktori beserta isinya secara rekursif.
ls -l B: Perintah ini digunakan untuk mencetak isi dari direktori "B" secara rinci.
rmdir B/F B: Perintah ini mencoba menghapus dua direktori sekaligus, yaitu "B/F" dan "B". Ini akan berhasil menghapus "B/F" jika "F" adalah satu-satunya subdirektori di dalam "B".
ls -l B: Setelah menjalankan perintah rmdir B/F B, perintah ini mencoba mencetak isi dari direktori "B" secara rinci. Namun, karena "B" telah dihapus pada langkah sebelumnya, perintah ini akan menghasilkan pesan error yang mengatakan bahwa direktori "B" tidak ditemukan.
5. Navigasi direktori dengan instruksi cd untuk pindah dari satu direktori ke direktori lain.
Analisa:
pwd: Perintah ini digunakan untuk mencetak (print) direktori kerja saat ini ke layar.
ls -l: Perintah ini digunakan untuk mencetak isi dari direktori kerja saat ini secara rinci.
cd A: Perintah ini digunakan untuk berpindah ke direktori "A" yang merupakan subdirektori dari direktori kerja saat ini. Setelah menjalankan ini, Anda akan berada di dalam direktori "A."
pwd: Setelah menjalankan cd A, perintah pwd lagi akan mencetak lokasi direktori kerja saat ini, yang sekarang sudah berada di dalam direktori "A."
cd ..: Perintah ini digunakan untuk berpindah ke parent directory (direktori induk) dari direktori kerja saat ini. Setelah menjalankan ini, kita akan kembali ke direktori sebelumnya, yang merupakan direktori utama tempat kita berada sebelum masuk ke dalam "A."
pwd: Setelah menjalankan cd .., perintah pwd lagi akan mencetak lokasi direktori kerja saat ini, yang sekarang sudah kembali ke direktori utama sebelumnya.
cd /home/mas/C: Perintah ini mencoba langsung berpindah ke direktori "C" yang berada di dalam direktori "/home/mas".
pwd: Setelah menjalankan cd /home/mas/C, perintah pwd akan mencetak lokasi direktori kerja saat ini, yang sekarang berada di dalam direktori "C."
cd /mas/C: perintah ini akan menghasilkan pesan error karena alamat yang berikan tidak benar. Alamat direktori dimulai dengan "/" (root), dan jika kita ingin mengakses direktori "C" di bawah direktori home pengguna, kita seharusnya menggunakan cd /home/mas/C seperti yang Anda lakukan pada langkah 7.
Percobaan 2: Manipulasi File
1. Perintah cp untuk mengkopi file atau seluruh direktori
Analisa:
cat > contoh: Perintah ini digunakan untuk membuat sebuah file bernama "contoh" dan mengisi file tersebut dengan teks "Membuat sebuah file". [Ctrl-d] digunakan untuk menutup editor teks yang digunakan oleh perintah cat.
cp contoh contoh1: Perintah ini mengkopi file "contoh" ke dalam file "contoh1".
ls -l: Perintah ini digunakan untuk menampilkan daftar file dan direktori dalam format panjang.
cp contoh A: Perintah ini mengkopi file "contoh" ke dalam direktori "A" dengan nama file tetap "contoh".
ls –l A: Perintah ini digunakan untuk menampilkan daftar file dan direktori dalam direktori "A" dalam format panjang. Ini akan menunjukkan file "contoh" yang baru saja disalin ke dalam direktori "A".
cp contoh contoh1 A/D: Perintah ini mengkopi file "contoh" dan "contoh1" ke dalam direktori "A/D". Jadi, sekarang kita memiliki dua file dalam direktori "A/D", yaitu "contoh" dan "contoh1".
ls –l A/D: Perintah ini digunakan untuk menampilkan daftar file dan direktori dalam direktori "A/D" dalam format panjang. Ini akan menunjukkan file "contoh" dan "contoh1" yang telah disalin ke dalam direktori "A/D".
2. Perintah mv untuk memindah file
Analisa:
mv contoh contoh2: Perintah ini memindahkan file "contoh" menjadi "contoh2".
ls -l: Perintah ini digunakan untuk menampilkan daftar file dan direktori dalam format panjang. Kita akan melihat file "contoh2" dalam daftar ini.
mv contoh1 contoh2 A/D: Perintah ini mencoba memindahkan file "contoh1" menjadi "contoh2" di dalam direktori "A/D".
ls –l A/D: Perintah ini digunakan untuk menampilkan daftar file dan direktori dalam direktori "A/D" dalam format panjang. Setelah perintah ketiga dieksekusi, kita akan melihat file "contoh2" di dalam direktori "A/D".
mv contoh contoh1 C: Perintah ini mencoba memindahkan file "contoh" menjadi "contoh1" di dalam direktori "C". Perintah Ini akan menggantikan atau memindahkan file "contoh" ke direktori "C" dan mengubah namanya menjadi "contoh1".
ls –l C: Perintah ini digunakan untuk menampilkan daftar file dan direktori dalam direktori "C" dalam format panjang. Setelah perintah kelima dieksekusi, kita akan melihat file "contoh1" di dalam direktori "C".
3. Perintah rm untuk menghapus file
Analisa:
rm contoh2: Perintah ini digunakan untuk menghapus file "contoh2".
ls -l: Perintah ini digunakan untuk menampilkan daftar file dan direktori dalam format panjang.
rm –i contoh: Perintah ini mencoba menghapus file "contoh" dengan konfirmasi interaktif. Jadi, sistem akan meminta konfirmasi Anda sebelum benar-benar menghapus file tersebut. Jika Anda menyetujui dengan menekan "y" (yes), maka file "contoh" akan dihapus. Tetapi, pada percobaan di atas terdapat error dikarenakan file tidak ada
rm –rf A C:
rm -rf A: Perintah ini digunakan untuk menghapus direktori "A" beserta semua isinya secara rekursif. Flag -r (recursive) digunakan untuk menghapus seluruh isi direktori dan subdirektori dalam "A", dan flag -f (force) digunakan untuk menghapusnya tanpa konfirmasi. Jadi, direktori "A" beserta isinya akan dihapus tanpa peringatan.
rm -rf C: Perintah ini digunakan untuk menghapus direktori "C" beserta semua isinya secara rekursif, dengan menggunakan flag -r dan -f yang sama seperti pada perintah sebelumnya.
ls -l: Setelah perintah-perintah penghapusan dieksekusi, perintah ini digunakan untuk menampilkan daftar file dan direktori dalam format panjang.
Percobaan 3: Symbolic Link
1. Membuat shortcut (file link)
Analisa:
echo "HALO, apa kabar" > halo.txt: Perintah ini digunakan untuk membuat file bernama "halo.txt" dan mengisi file tersebut dengan teks "HALO, apa kabar".
ls -l: Perintah ini digunakan untuk menampilkan daftar file dan direktori dalam format panjang. Setelah perintah pertama dieksekusi, Anda akan melihat file "halo.txt" dalam daftar.
ln halo.txt z: Perintah ini digunakan untuk membuat sebuah link ke file "halo.txt" dengan nama "z". Ini artinya "z" akan menunjuk ke file "halo.txt", dan keduanya (z dan halo.txt) akan memiliki konten yang sama.
ls -l: Setelah perintah ketiga dieksekusi, Anda akan melihat file "z" dalam daftar. "z" adalah hard link ke file "halo.txt".
cat z: Perintah ini digunakan untuk menampilkan isi dari file "z", yang sebenarnya adalah isi dari file "halo.txt". Jadi, perintah ini akan menampilkan "HALO, apa kabar".
mkdir mydir: Perintah ini digunakan untuk membuat direktori baru bernama "mydir". Dikarenakan direktori "mydir" sudah ada, maka saya membuat "mydir1" sebagai alternatif.
ln z mydir1/halo.juga: Perintah ini digunakan untuk membuat link ke file "z" dengan nama "halo.juga" di dalam direktori "mydir1". "mydir/halo.juga" akan menunjuk ke file "z" dan memiliki konten yang sama.
cat mydir1/halo.juga: Perintah ini digunakan untuk menampilkan isi dari file "mydir/halo.juga", yang sebenarnya adalah isi dari file "z" (dan juga "halo.txt"). Jadi, perintah ini akan menampilkan "HALO, apa kabar".
ln -s z bye.txt: Perintah ini digunakan untuk membuat symbolic link (soft link) dengan nama "bye.txt" yang menunjuk ke file "z". Symbolic link adalah tautan ke file atau direktori lain yang berupa alamat yang mengarah ke target sebenarnya.
ls -l bye.txt: Perintah ini digunakan untuk menampilkan informasi tentang symbolic link "bye.txt", yang akan menunjukkan bahwa "bye.txt" adalah symbolic link yang mengarah ke file "z".
cat bye.txt: Perintah ini digunakan untuk menampilkan isi dari symbolic link "bye.txt", yang sebenarnya adalah isi dari file "z" (dan juga "halo.txt"). Jadi, perintah ini akan menampilkan "HALO, apa kabar" seperti pada file aslinya.
Percobaan 4: Melihat Isi File
Analisa:
ls -l: Perintah ini digunakan untuk menampilkan daftar file dan direktori dalam format panjang.
file halo.txt: Perintah ini digunakan untuk menampilkan informasi tentang tipe file dari "halo.txt". Hasilnya akan memberi tahu Anda jenis file "halo.txt", misalnya, apakah itu adalah file teks atau jenis file lainnya. Pada percobaan di atas, "halo.txt" menghasilkan output yang menyatakan "halo.txt: ASCII text" yang menunjukkan bahwa itu adalah file teks biasa.
file bye.txt: Perintah ini digunakan untuk menampilkan informasi tentang tipe file dari "bye.txt". Pada percobaan di atas, "bye.txt" menghasilkan output "symbolic link to z"
Percobaan 5: Mencari File
1. Perintah find
Analisa:
find /home –name “*.txt” –print > myerror.txt: Perintah ini digunakan untuk mencari file dengan ekstensi ".txt" di dalam direktori "/home" dan subdirektori-recursively. Hasil pencarian akan dicetak/di-print ke dalam file "myerror.txt". Jadi, perintah ini akan mencari semua file dengan ekstensi ".txt" dalam direktori "/home" dan subdirektori, lalu menyimpan daftar hasilnya dalam file "myerror.txt".
cat myerror.txt: Perintah ini digunakan untuk menampilkan isi dari file "myerror.txt", yang seharusnya berisi daftar file yang ditemukan oleh perintah find di langkah sebelumnya.
find . –name “*.txt” –exec wc –l ‘{}’ ‘;’: Perintah `find` digunakan untuk mencari file dengan ekstensi ".txt" dalam direktori saat ini dan subdirektorinya. Dalam perintah ini, kita menggunakan opsi `-exec` untuk menjalankan perintah `wc -l` pada setiap file yang ditemukan, sehingga menghasilkan jumlah baris dari masing-masing file. Hasilnya mencakup nama file dan jumlah barisnya, berguna untuk menghitung baris dalam file-file teks dalam direktori dan subdirektorinya.
2. Perintah which
Analisa:
which ls: Perintah ini digunakan untuk menemukan jalur (path) dari perintah atau program tertentu. Dalam contoh di atas, perintah which ls mencari lokasi perintah "ls" dalam sistem dan mencetak jalur lengkapnya. Ini berguna untuk mengetahui di mana program tertentu berada dalam sistem sehingga dapat dieksekusi.
3. Perintah locate
Analisa:
locate "*.txt": Perintah ini digunakan untuk mencari file atau direktori berdasarkan pola yang diberikan. Dalam percobaan di atas, kita mencoba mencari file dengan ekstensi ".txt" dalam seluruh sistem berdasarkan pola "*.txt". Perintah ini mencari dalam database indeks yang telah dibuat sebelumnya, sehingga dapat memberikan hasil pencarian lebih cepat daripada find.
Percobaan 6: Mencari Teks Pada File
Analisa:
grep HALO *.txt: Perintah ini digunakan untuk mencari kata "Hallo" dalam semua file dengan ekstensi ".txt" yang ada dalam direktori saat ini.
F. LATIHAN1. Cobalah urutan perintah berikut :$ cd
$ pwd
$ ls –al
$ cd .
$ pwd
$ cd ..
$ pwd
$ ls -al
$ cd ..
$ pwd
$ ls -al
$ cd /etc
$ ls –al | more
$ cat passwd
$ cd –
$ pwd
Jawab:





2. Lanjutkan penelusuran pohon pada sistem file menggunakan cd, ls, pwd dan cat. Telusuri direktory /bin, /usr/bin, /sbin, /tmp dan /boot.
3. Telusuri direktory /dev. Identifikasi perangkat yang tersedia. Identifikasi tty
(termninal) Anda (ketik who am i); siapa pemilih tty Anda (gunakan ls –l).
4. Telusuri directory /proc. Tampilkan isi file interrupts, devices, cpuinfo, meminfo dan uptime menggunakan perintah cat. Dapatkah Anda melihat mengapa directory /proc disebut pseudo -filesystem yang memungkinkan akses ke struktur data kernel ?
Secara teknis, /proc bukanlah sistem berkas konvensional yang menyimpan data pada media penyimpanan fisik seperti hard disk. Sebaliknya, /proc adalah sebuah sistem berkas virtual yang memberikan akses ke data yang berasal dari berbagai sumber dalam kernel dan informasi yang berubah secara dinamis. /proc mengizinkan aplikasi dan pengguna untuk melihat dan bahkan mengubah parameter dan statistik kernel tanpa mengganggu operasi sistem secara langsung.
5. Ubahlah direktory home ke user lain secara langsung menggunakan cd ~username.
6. Ubah kembali ke direktory home Anda.
7. Buat subdirektory work dan play.
8. Hapus subdirektory work.
9. Copy file /etc/passwd ke direktory home Anda.
10. Pindahkan ke subdirectory play.
11. Ubahlah ke subdirektory play dan buat symbolic link dengan nama terminal yang
menunjuk ke perangkat tty. Apa yang terjadi jika melakukan hard link ke perangkat
tty ?
12. Buatlah file bernama hello.txt yang berisi kata ”hello word”. Dapatkah Anda
gunakan ”cp” menggunakan ”terminal” sebagai file asal untuk menghasilkan efek
yang sama ?
13. Copy hello.txt ke terminal. Apa yang terjadi ?
14. Masih direktory home, copy keseluruhan direktory play ke direktory bernama work
menggunakan symbolic link.
15. Hapus direktory work dan isinya dengan satu perintah

0 Comments: